Liputan Training Advokasi dan Kampanye Berbasis Web Data

Liputan Training Advokasi dan Kampanye Berbasis Web Data
Mendorong Perubahan Kebijakan dengan Advokasi dan Kampanye Berbasis Data
oleh: Ega Melindo

Jakarta, 20 Oktober 2015
Pengolahan data yang dikemas menjadi pesan yang menarik bisa berdampak pada perubahan kebijakan.

training1Jakarta, 12-15 Oktober  2015 Solidaritas  perempuan (SP), menyelenggarakan  Traning Advokasi  dan Kampaye Berbasis Web Data. Traning ini dilakukan untuk menguatkan kapasitas dan strategi pengurus dan aktivis SP dalam melakukan advokasi dan kampanye berbasis data. “Penyelenggaraan  traning advokasi dan kampanye berbasis data  ini  secara umum bertujuan  sebagai upaya peningkatan kapasitas serta kemampuan advokasi dan kampanye pengurus dan aktivis SP,” jelas Ketua Badan Eksekutif Nasional SP, Puspa Dewy.

Data dan bukti menjadi sebuah kekuatan di dalam melakukan advokasi dan kampanye. Untuk itu, SP tengah menginisiasi dan mengembangkan sebuah sistem data yang melibatkan dan dapat diakses oleh masyarakat, khususnya perempuan, secara langsung. Sistem ini akan dijalankan oleh SP di Jakarta, Aceh dan Makassar, serta melibatkan ribuan orang untuk memantau Hak Perempuan atas Air dan Rasa Aman.

training2Data yang akan dihasilkan tentunya juga diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong perubahan kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan perlindungan hak-hak perempuan. Untuk itu, Training ini dilakukan sebagai upaya memperkuat strategi SP dan perempuan dalam mendorong perbaikan kebijakan dengan berbasis pada situasi nyata perempuan yang dipantau.

Selama empat hari, training yang melibatkan peserta dari SP Jabodetabek, SP  Bungoeng Jeumpa Aceh,  komunitas SP  Anging mammiri Makasar, dan staff Sekretariat Nasional ini menghadirkan sejumlah narasumber, yang tidak hanya berbagi pengalaman, tetapi juga melatih peserta secara langsung untuk menentukan fokus, dan menyusun strategi advokasi dan kampanye. Tak hanya itu, peserta juga berlatih membuat bahan kampanye, seperti opini, poster, dan lain sebagainya.

“Training seperti ini pertama kali saya ikuti, di mana kita belajar dan praktik advokasi dan kampanye secara langsung,” ujar Irfan Fauzan, dari SP Aceh. Selama ini, pengemasan data menjadi sebuah dokumen advokasi dan kampanye masih menjadi tantangan bagi SP. Melalui training, para peserta dilatih untuk mengemas data agar menjadi menarik sehingga bisa menjadi alat advokasi yang kuat untuk mendorong perubahan kebijakan.

Di dalam proses Training, para peserta juga saling berbagi pengalaman, dan saling belajar satu sama lain terkait Advokasi dan Kampanye yang sudah pernah mereka lakukan. Pengalaman-pengalaman tersebut kemudian juga direfleksikan dengan materi dan masukan yang diberikan oleh narasumber, sehingga advokasi dan kampanye yang dilakukan ke depannya bisa dilakukan secara sistematis. “Bagi saya traning ini sangat bermanfaat untuk bisa lebih bagus lagi membuat dan mengelola kampanye untuk komunitas SP Jabotabek seperti menggunakam sosial media,” ungkap Lilis, dari SP Jabotabek.

training3Proses training yang dilakukan tentunya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi para peserta. “Bagi ibu kegiatan traning advokasi dan kampanye berbasis data pemantauan ini sangat membuka  informasi dan memberi pengetahuan bagi ibu,” ujar Ibu Niar dari SP Anging Mammiri Makassar.  Pengetahuan dan keterampilan yang didapat diharapkan dapat diterapkan di dalam advokasi dan kampanye yang dilakukan oleh tiga komunitas SP, bukan hanya untuk isu hak atas air dan hak atas rasa aman, tetapi juga isu-isu lainnya. “Apa yg kita pelajari empat hari ini, kita berharap bisa diimplementasikan dan kita akan terus belajar untuk memperkuat kapasitas terkait advokasi dan kampanye yang dilakukan,” ujar Puspa Dewy menutup acara.

Translate »