Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Puspa Dewy mengungkapkan, negara telah meminggirkan perempuan dan menganggap perempuan tidak punya pengetahuan yang kemudian berimplikasi pada diskriminasi terhadap perempuan.
“Peran perempuan telah dinihilkan dalam segala sektor penghidupan. Perempuan juga tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan,” kata Dewi di sela aksi Hari Perempuan Internasional, di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Akibatnya, kata dia, kebijakan pangan dan sumber daya alam justru membawa Indonesia pada darurat ekologis yang berdampak buruk bagi masyarakat.
Dampak buruk ini, kata Puspa Dewy, dirasakan lebih berat dan mendalam bagi perempuan karena konstruksi sosialnya. Sehingga ketimpangan dan ketidakadilan gender semakin menguat akibat pemiskinan perempuan ini.
“Perempuan pun terpaksa alih pekerjaan sebagai buruh dan memutuskan untuk bermigrasi ke kota dan luar negeri untuk bekerja di sektor yang rentan mengalami kekerasan dan pelanggaran hak,” tegasnya.
Belum lagi, ungkapnya, kekuatan korporasi semakin menguat tanpa pertanggungjawaban mutlak. Akibatnya adalah pelanggaran hak asasi manusia, termasuk hak perempuan dan kerusakan lingkungan.
Kekuatan korporasi, kata Puspa Dewy, mampu mengubah pola konsumsi perempuan dan keluarganya, termasuk mengubah persepsi perempuan terhadap tubuhnya.
“Meskipun demikian, rakyat tidak pernah tinggal diam dan terus melakukan perlawanan,” pungkasnya.
Editor: Kurniati
Sumber: http://m.rilis.id/peran-perempuan-dinihilkan-di-sektor-penghidupan