Perempuan DKI Jakarta Siap Menelusuri Rekam Jejak Caleg/Capres dan Mendorong Kepentingan Perempuan Pada Pemilu 2014

IMG_1691 IMG_1716Pemilu 2014 sudah didepan mata. Pemilu merupakan sebuah proses yang melegitimasi pejabat publik sebagai perwakilan rakyat untuk menentukan kebijakan politiknya[1]. Namun, sayangnya hampir seluruh pejabat publik belum sepenuhnya memperjuangkan kepentingan perempuan. Solidaritas Perempuan (SP) Jabotabek sejak pemilukada DKI Jakarta 2012, telah melakukan penguatan dan peningkatan kapasitas terhadap anggota dan perempuan marjinal di 10 kampung di 4 wilayah kerja SP (Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara) dan memperkuat 1.500 perempuan di komunitas untuk memperjuangkan kepentingan perempuan. Penguatan tersebut akan terus berlanjut dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Capres/Cawapres 2014 sebagai bagian dari proses pendidikan politik bagi perempuan marjinal untuk terlibat aktif memperjuang kepentingan perempuan dan melakukan rekam jejak terhadap caleg dan cawapres yang mendukung atau tidak terhadap kepentingan perempuan.

Penguatan perempuan melalui pendidikan politik akan dilakukan SP Jabotabek kepada 1.500 perempuan di DKI Jakarta sehingga perempuan semakin kritis dalam bersikap serta menentukan keputusan politiknya pada Pemilu 2014. Salah satu bagian penguatan perempuan adalah kapasitas dalam memahami sistem pemilu dan menfasilitasi perempuan komunitas, dimana perempuan penggerak lapangan akan bekerja serta memberikan pemahaman bagi penggerak lapangan lainnya untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan memantau kepentingan perempuan maupun proses pemilu yang akan berlangsung pada tanggal 9 April 2014 (pemilihan Caleg) dan pemilu Presiden/Wapres pada tanggal 9 Juli 2014.

Peningkatan kapasitas akan dilakukan komunitas SP Jabotabek terhadap 24 orang  perempuan marjinal penggerak lapangan yang akan menjadi fasilitator lapangan dalam memperkuat pengetahuan dan keterampilan 1.500 perempuan akar rumput di 5 wilayah kerja SP Jabotabek (12 Kampung). Menyikapi hal tersebut, Solidaritas Perempuan Jabotabek bersama perempuan marjinal mengadakan “Workshop Substansi dan Fasilitasi bagi fasilitator pendidikan politik bagi pemilih perempuan”, untuk memperkuat kesadaran politik dan partisipasi politik perempuan dalam pemilu 2014. Serta sebagai salah satu tahapan dalam mendorong penguatan demokratisasi di Indonesia, memperkuat dan memperluas keterlibatan perempuan dalam mengontrol berbagai keputusan politik yang berkaitan dengan kepentingan perempuan dalam ranah yang lebih luas termasuk dalam ranah politik.

Mengawali pendidikan politik dengan workshop, merupakan langkah awal untuk kesiapan perempuan dalam mendorong perempuan memperjuangkan kepentingan perempuan, memastikan keputusan politiknya dan memantau setiap tahapan proses pemilu legislatif maupun presiden pada 2014.

“Workshop pada 6-9 Februari ini merupakan langkah awal dalam pendidikan politik pemilih perempuan marginal, untuk semakin memahami sistem pemilu, mendorong kepentingan perempuan, kapasitas dalam melakukan rekam jejak caleg dan capres, serta kapasitas dalam menegosiasikan kepentingan perempuan kepada para kandidat” Ungkap Supriyanti – Ketua Badan Eksekutif Komunitas SP Jabotabek.


[1]Materi Konsultasi Nasional Pendidikan Politik Mengenai Political Tracking-PolGov UGM, Solidaritas Perempuan, 1 Februari 2014

Translate »