Liputan ini sudah direlease oleh media online ANN.net
Banda Aceh-Solidaritas Perempuan (SP) Bungoeng Jeumpa Aceh menggelar workshop tentang substansi dan fasilitasi bagi fasilitator pendidikan politik bagi pemilih perempuan dalam menghadapi Pemilu 2014. Workshop ini akan berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 7 hingga 11 Februari, yang dipusatkan di Hotel Rasamala Indah Banda Aceh, Jum’at (07/02).
SP Aceh melakukan serangkaian penguatan dan peningkatan kapasitas bagi 20 anggota dan kelompok perempuan akar rumput di 10 kampung wilayah kerja SP Aceh. Penguatan tersebut merupakan pendidikan politik bagi perempuan marjinal di kabupaten Aceh Besar di tiga kecamatan yang meliputi kecamatan Peukan Bada, Lhoknga dan Leupung. Dari ketiga kecamatan tersebut peserta yang terlibat ada di 10 kampung, masing-masing perwakilan kampung terdiri dari 2 orang yang menjadi peserta workshop dan akan difasilitasi oleh Rio Ismail dan Puspa Dewi dari Solidaritas Perempuan Nasional. Untuk narasumber akan diisi oleh dari pihak KPUD/KIP Aceh serta Aktifis Aceh.
Sementara itu Rosmidar, koordinator program SP Aceh menjelaskan, tujuan workshop ini meningkatkan kapasitas pemahaman dan keterampilan bagi para penggerak lapangan (fasilitator) dalam memfasilitasi diskusi kampung untuk memperkuat para influencer (pemberi pengaruh) dan menggalang dukungan publik, serta memantau tahapan penyelenggaraan Pemilu 2014. Selain itu agar bisa mempengaruhi perempuan-perempuan di kampung sendiri sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pada pemilu april nanti.
“Dalam Meningkatkan kapasitas bagi para penggerak lapangan (fasilitator) dalam memahami subtansi pemilu, telusuri rekam jejak parpol/ caleg, politik transaksi,dan proses pelaksanaan pemilu serta memiliki kemampuan dalam memantau proses yang berjalan Pemilu 2014, sehingga perempuan dapat berpartisipasi aktif dalam pemilu 2014 ini,” tutur Rosmidar.
Ia menambahkan, kapasitas yang ditingkatkan bagi fasilitator khususnya terhadap kaum perempuan, yaitu dalam penggunaan media komunikasi dan informasi, latihan negosiasi, dan public speaking, serta pemahaman substansi dan teknik pemantauan pemenuhan kepentingan perempuan dalam pemilu nanti bisa berjalan dengan sesuai yang inginkan oleh kaum perempuan meskipun selama ini perempuan masih dianggap kalangan marginal dikalangan masyarakat, imbuhnya.
Reporter Irfan Gt