Siaran Pers
Solidaritas Perempuan Bungoeng Jeumpa Aceh
Solidaritas Perempuan Bungoeng Jeumpa Aceh mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi yang menyeluruh terkait dengan keberadaan dan operasional PT LCI Holcim. Desakan tersebut berdasarkan pada fakta-fakta dampak lingkungan, sosial dan ekonomi yang muncul akibat aktivitas perusahaan semen tersebut. Fakta terkini antara lain, pada Minggu (29/7) kapal tongkang bermuatan 7 ribu ton batu bara yang menuju pabrik semen PT LCI dihempas ombak karena cuaca ekstrim. Akibat terhempas dan kandas di sekitar pantai Lampuuk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar melaporkan, muatan 7 ribu ton batu bara tumpah ke laut dan sebagiannya sudah hanyut ke bibir pantai.
Hal ini tentunya mengkhawatirkan karena menimbukan pencemaran dan kerusakan parah pada ekosistem darat dan laut. Apalagi, rencana menjadikan kawasan laut ini sebagai wilayah konservasi, nyaris kandas mengingat pencemaran yang ditimbulkan sangat buruk. Tak hanya itu, tumpahnya batu bara di laut Lhoknga juga telah mengakibatkan rusaknya daur hidrologi. Akibat lain, keanekaragaman hayati yang membentang di dasar laut kini terancam punah. Hal ini tampak dari matinya sejumlah biota ekosistem terumbu karang berupa ikan dan bintang laut. Dari aspek udara, tumpahan batu bara dalam jumlah ribuan ton tersebut kini telah menimbulkan pencemaran udara, bahkan mempercepat pemanasan global.
Kasus ini memperlihatkan kecerobohan PT LCI Holcim yang berdampak terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat pesisir Lhoknga. Sekaligus memperlihatkan bahwa keberadaan dan operasional PT LCI Holcim harus dievaluasi. Khususnya jika mengingat ini bukan kasus satu-satunya. Temuan SP Bungoeng Jeumpa Aceh di lapangan, bahwa aktivitas yang dilakukan oleh PT LCI Holcim telah mengakibatkan pencemaran sungai akibat debu dan limbah semen dari pabrik yang berakibat buruk terhadap kesehatan dan sumber air masyarakat. PT LCI Holcim juga memonopoli sumber air yang menimbulkan masyarakat kesulitan mengakses sumber air. Situasi buruk yang dirasakan oleh perempuan dan laki-laki akan menimbulkan dampak yang berbeda terhadap perempuan. Hal ini karena peran gender yang dilekatkan kepada perempuan untuk memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi.
Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi yang serius dan menyeluruh terhadap keberadaan dan operasional pabrik semen yang selama ini telah berdampak buruk terhadap lingkungan, sosial dan sumber kehidupan masyarakat di Lhoknga.
Narahubung:
Rahmil +62 853-6146-3541