Undangan Media Briefing HTN 2015

Kepada Yth.
Rekan-rekan Jurnalis

Selama lebih dari 30 tahun, perempuan di desa Seribandung Kabupaten Ogan Ilir – Sumatera Selatan harus hidup dalam kemiskinan, dirampas tanahnya hingga terpaksa kehilangan sumber kehidupannya. Di Mantangai – Kalimantan Tengah, perempuan tidak lagi bisa mengakses hutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya akibat proyek REDD+. Selain itu, Eva Bande seorang perempuan pejuang agraria dikriminalisasi karena memperjuangkan tanah petani di Luwuk Banggai. Alih fungsi telah menjadikan lahan pertanian semakin sempit dan menyingkirkan perempuan dari pertanian yang selama ini menjadi ruang hidupnya. Sepanjang 55 tahun berlakunya UUPA, pelbagai fakta dan situasi perempuan tersebut tidak pernah diperhitungkan dalam berbagai program maupun kebijakan yang terkait dengan pengelolaan sumber agraria.

Media selama ini telah menjadi bagian dari perjuangan untuk mendesak pelaksanaan reforma agraria sejati dengan menyebarluaskan informasi yang terkait kepada masyarakat yang lebih luas. Namun sayangnya, selama ini belum banyak mengurai persoalan dan situasi yang dihadapi perempuan dalam pengelolaan sumber agraria di Indonesia. Publik secara umum belum banyak mengetahui bahwa UUPA telah memandatkan kesetaraan gender sebagai prinsip dalam pengelolaan sumber agraria. Bahwa sumber agraria, termasuk tanah, bagi perempuan tidak hanya dinilai secara ekonomis, tapi juga memiliki nilai sosial, budaya dan spiritualitas. Namun faktanya perempuan seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil, menjadi korban dalam berbagai situasi konflik agraria, mulai dari intimidasi, pelecehan seksual hingga kriminalisasi.

Untuk itu, SP melihat perlu kiranya ada ruang diskusi dengan kawan-kawan jurnalis dalam bentuk media briefing sekaligus dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2015 pada 24 September 2015, yang akan diselenggarakan pada:

Hari / Tanggal: Sabtu / 19 September 2015
Waktu : 12.00 WIB – selesai (diawali dengan makan siang)
Tempat : Kantor Solidaritas perempuan,
Jalan Siaga II no 36, Pejaten Barat-Pasar Minggu
Narasumber :
(1) Puspa Dewy, Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan
(2) Margaretha Winda FK, Pendamping Perempuan di Kalimantan Tengah
(3) Ruth Murtiasih Subodro, Ketua Serikat Paguyuban Petani Qariyah Tayyibah – (SPPQT) Salatiga

Demikian undangan media briefing ini kami sampaikan. Besar harapan kami rekan-rekan jurnalis bisa terlibat dan bekontribusi dalam upaya memperjuangkan dan mewujudkan kedaulatan perempuan atas sumber-sumber kehidupannya, termasuk sumber agraria. Untuk konfirmasi dan informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Donna Swita: 081317710690

Hormat Saya,

Puspa Dewy
Ketua Badan Eksekutif Nasional
Solidaritas Perempuan

Translate »